Manusia
tak akan dapat hidup dengan tenang jika tidak mampu membangun harmoni
dengan lingkungan alam tempat dia hidup dan berinteraksi. Bahkan sudah
umum diyakini, bahwa manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta adalah
makrokosmos. Ini memberi gambaran mengenai betapa pentingnya hubungan yang
saling mendukung antara aktifitas dan kesadaran manusia dengan fakta
terdapatnya lingkungan alam. Allah SWT pun mengingatkan bahwa kerusakan yang
ada di daratan dan di lautan akibat ulah manusia itu sendiri. Sayangya nya kita
harus bersahabat dengan alam.
Gunung adalah sumber
ilmu, Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa ada banyak sekali ilmu yang
sesungguhnya bisa kita petik dari kegiatan mendaki gunung. Berikut ini hanyalah
sebagian dari beberapa kelompok ilmu yang bisa diajarkan gunung kepada kita:
1. Ilmu Pengetahuan
Alam
Tak
dapat dipungkiri, bahwa gunung adalah sumber ilmu pengetahuan. Para peneliti
yang gemar meneliti tentang gunung, akhirnya dapat menemukan dan merumuskan
beberapa ilmu-ilmu baru yang dapat berguna bagi manusia. Seperti contohnya:
Ilmu volcanologi, botani, zoologi, topografi, ilmu batuan, ilmu lapisan tanah,
ilmu obat-obatan, arkeologi dan sebagainya yang terlalu banyak untuk
disebutkan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan tersebut, tentu saja tak begitu saja
muncul. Melainkan melalui proses pencarian dan penemuan secara berkala oleh
orang-orang yang memang senang sekali menjelajah gunung-gunung, dan kegiatan
pencarian itulah yang sebenarnya disebut dengan ekspedisi. Jadi ekspedisi bukan
sekedar mendaki puncak-puncak gunung lalu pulang kembali tanpa menghasilkan
sesuatu.
2. Ilmu Sosial
Kegiatan
mendaki gunung juga akan berdampak pada bertambahnya wawasan tentang ilmu
sosial kita. Sebab, setiap kita mendaki gunung maka kita akan selalu bertemu
dan berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sendiri, penduduk desa
atau dengan para pendaki yang mungkin kita jumpai. Kita akan belajar bagaimana
bergaul, menghormati dan bersikap baik dengan orang lain, karena jika kita
tidak mampu beradaptasi dengan baik, maka kita akan merasakan kerugian yang
bisa langsung kita rasakan sendiri.
Dengan
mendaki gunung, mengajarkan kita untuk bersosialisasi, bekerjasama dan menjalin
tali persahabatan. Oleh karena itu, setelah melakukan kegiatan mendaki gunung,
biasanya kita akan merasakan tali persahabatan terjalin lebih erat daripada
sebelumnya. Sebab, kita sudah melalui hidup bersama mengatasi berbagai
kesulitan, tidur bersama, makan bersama, susah bersama, dan senang bersama
selama beberapa hari di alam bebas.
Selain
itu, kita juga akan banyak belajar tentang masyarakat desa. Sebab ketika kita
melalui desa atau dusun terpencil tempat kita melakukan titik awal pendakian,
maka secara tak langsung kita akan belajar mengenal tentang kebudayaan
masyarakat baru yang kita temui disana. Baik bahasanya, agamanya, sistem
sosialnya, mata pencahariannya, ilmu pengetahuannya, keseniannya, atau adat
istiadatnya.
3. Ilmu Filsafat
Mendaki
gunung akan mendekatkan kita kepada alam, hal ini tentu bukan rahasia lagi.
Sama halnya dengan seorang pelaut yang mengatakan bahwa ‘dengan mengarungi
lautan kita akan mengenal diri kita dan bisa lebih menghormati alam’.
Sebenarnya hampir sama antara pelaut, pendaki gunung, penerbang atau bahkan
astronot. Semakin kita menjelajahi alam maka kita justru akan merasa dekat
dengan alam, baik sebagai sahabat atau musuh sekalipun. Jika kita merasakan
kedekatan dengan alam dan mengenal alam dengan baik, maka dengan sendirinya kita
akan tahu siapakah sebenarnya kita ini. Jika kita sedang berada di tempat yang
aman dan nyaman, berada di rumah, gedung atau hotel dengan dikelilingi
orang-orang terdekat kita. Mungkin kita akan merasa sebagai manusia yang memang
lebih unggul dari makhluk lainnya. Tetapi jika sedang berada di tengah hutan
yang gelap, dikelilingi kabut dan udara yang menusuk tulang. Kita akan tahu
bahwa kita hanyalah makhluk yang paling lemah. Kita kalah jauh dengan tumbuhan
dan hewan yang mampu bertahan hidup di tengah hutan tanpa membawa bekal makanan
atau tenda untuk berlindung dari hujan dan dinginnya udara.
Dengan
mendaki gunung, kita akan terbiasa merasakan betapa lemahnya diri kita dan
betapa dahsyatnya kekuatan sang alam. Apalagi penciptanya? Demikianlah, dengan
mendaki gunung kita akan merasakan kedekatan dengan alam yang pada akhirnya
akan mengantarkan kita kepada kedekatan diri kita dengan Tuhan. Jadi dengan
mendaki gunung, kita akan belajar ilmu agama yang jauh lebih tinggi, yakni ilmu
hakikat diri.a
-
BELAJAR DARI FILOSOFI MENDAKI GUNUNG
Gunung
adalah bayang-bayang kehidupan Puncaknya adalah cita-cita. Lerengnya
adalah usaha Lembahnya adalah iman dan pengetahuan. Hutannya adalah
anugerah Dan kabutnya adalah cobaan Semakin runcing sebuah gunung Semakin sulit
pula menggapai puncaknya, tapi butuh waktu yang singkat SEBALIKNYA Semakin
landai sebuah gunung Semakin mudah pula menggapai puncaknya, tapi butuh waktu
yang lebih lama Tapi Puncak bukanlah tujuan akhir, karena jalan menurun, telah
siap untuk ditapaki semakin sulit dan menyesatkan menuju lembah tempat kembali.
Di tahun 2017 Komunitas Pecinta Alam dan Lingkugan Hidup (KOPALA) Pidie, Kembali melakukan EXPEDISI PUNCAK GAMUD SAMALANGA dengan Tema Explore The Potential
Of Animals And Preservation.
Jauh-jauh hari Team telah mempersiakan keberangkatan yang akan di lakukan pada tanggal 08 Desember sampai 18 Desember 2017,
Ekspedisi Puncak Gamut Samalanga 2017
Reviewed by KOPALA PIDIE ACEH
on
04.53
Rating: